Rabu, 22 April 2009

HANYA DUDUK BERSILA

Mereka yang hanya duduk bersila
Tersenyum dan tertawa,
Tanpa mengalir setitik tetesan dosa yang tak kunjung selesai
Mereka bicara dengan mulut-mulut yang telanjang
Dan mereka yang buta,
Kan selalu tersenyum tanpa pandang bulu.
Maukah ku-buatkan secangkir kopi untuk-mu
Biar mata selalu telanjang dan tak pernah tertutup kain transparan
Alunan tinggi rendah nada
Setia temani muntahan-muntahan masa kecil
Mustaka,
Hiasan sebuah hidup saja.
Dan tak terjamah,
Dengan setitik kuku hitam yang tak murni.
Bandelan kertas dengan nilai tinggi, menyeret di sela-sela peperangan tak kasat mata.

Salatiga, 29 Januari 2008

2 komentar:

andara eve mengatakan...

ummmm.....
yang duduk bersila tu banyak orang ya,,,,,
o....

andara eve mengatakan...

njajal
(ng blogspot ki nek dikei komentar siji we langsung senenge pol-polan. jan koyo ntes madang gratisan)